Pencapaian BPMA dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Tahun 2022
BANDA ACEH – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) terus mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Wilayah Kewenangan Aceh untuk meningkatkan investasi dan program kerja yang lebih masif dan agresif terlebih dimana kenaikan harga minyak dunia selama tahun 2022 berada di level yang tinggi.
Terdapat peningkatan nilai investasi pada pengadaan barang/jasa melalui kegiatan pemboran sumur eksplorasi (offshore) sebagai salah satu aktivitas utama hulu migas pada triwulan tahun 2022 dan rencana kegiatan pemboran sumur pengembangan (onshore) hingga akhir tahun 2022.
Kepala Divisi Pengelolaan Aset dan Rantai Suplai, Dody Artanto menyebutkan tahun 2022 ini menjadi investasi hulu migas terbesar dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Tercatat hingga akhir tahun 2022, total nilai pengadaan gabungan barang dan jasa KKKS di Wilayah Kewenangan Aceh mencapai sebesar US$ 155 juta dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (“TKDN”) gabungan barang dan jasa mencapai US$ 87 juta atau setara dengan Rp 1,3 triliun.
Hal ini menjadi tantangan besar dalam segi capaian Komitmen TKDN hulu migas, mengingat kontribusi besar terhadap nilai pengadaan tersebut terdapat pada aktivitas kegiatan pemboran yang membutuhkan barang dan peralatan dengan spesifikasi serta teknologi yang tinggi.
Dody juga menyebutkan, capaian komitmen TKDN gabungan barang dan jasa pada kegiatan hulu migas di Wilayah Kewenangan BPMA hingga akhir tahun 2022 mencapai 56,25% (lima puluh enam koma dua puluh lima persen). Capaian ini melampaui target minimum yang telah diperhitungkan dan diterapkan sebesar 50% (lima puluh persen) berdasarkan Work Program & Budget (WP&B) dan procurement list tahun 2022 dari seluruh KKKS di Wilayah Kewenangan Aceh.
BPMA terus mendorong KKKS di Wilayah Kewenangan Aceh untuk wajib menggunakan barang dan jasa dalam negeri mengacu kepada Daftar Apresiasi Produk Dalam Negeri (APDN) migas dan Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri (DIBJPDN) dari Kementerian Perindustrian serta mengutamakan keterlibatan perusahaan dalam negeri.
Untuk itu dalam memaksimalkan potensi tersebut, BPMA telah menjadi bagian dalam tim Penggunaan Produk Dalam Negeri (P2DN) Migas dan juga telah bekerjasama dengan PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia. Diharapkan melalui kerja sama tersebut dapat memenuhi kebutuhan pelaksanaan pre-assessment TKDN serta estimasi capaian TKDN proyek hulu migas dan penyediaan database realisasi TKDN sebagai acuan referensi terhadap kemampuan dalam negeri pada proyek-proyek hulu migas.
Sesuai dengan amanah Pemerintah, BPMA akan terus melaksanakan program-program yang bertujuan untuk mendorong peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN) sehingga terciptanya pergerakan peningkatan investasi dan efek berganda dalam menciptakan pertumbuhan perekonomian daerah dan nasional dengan kehadiran industri hulu minyak dan gas bumi.