Dukung Peningkatan PAD Aceh, BPMA Gandeng PT PEMA Lakukan Studi Pemanfaatan Gas Bumi oleh BUMD

JAWA TIMUR – Dalam rangka menjalankan sinergi antar stakeholder di Aceh guna mewujudkan komitmen salah satunya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Aceh, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) memfasilitasi PT Pembangunan Aceh (PT PEMA) melakukan studi terkait pemanfaatan gas bumi oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Rabu hingga Sabtu, (1-4 Februari 2023).

Deputi Keuangan dan Monetisasi, Tuanku Kamil Fajar menyebutkan serangkaian kunjungan kerja ini dilakukan untuk memfasilitasi PT Pembangunan Aceh (PEMA) selaku Badan Usaha Milik Aceh (BUMA) untuk lebih mengenal alur bisnis dalam kegiatan monetisasi gas bumi, khususnya terkait penyaluran gas kepada konsumen pemanfaat akhir.

“Tidak hanya berkunjung ke pihak regulator, kami turut mengajak PT PEMA untuk berkunjung langsung ke BUMD Pemprov Jatim yang bergerak di bidang energi seperti PT. Petrogas Jatim Utama (PJU). PJU adalah BUMD Provinsi Jatim yang saat ini telah memiliki 5 (lima) Partisipasi Interest dari WK di Jatim dan penerima alokasi gas bumi dari Menteri ESDM untuk kebutuhan Kelistrikan,” Ujar Kamil pada Selasa (7/2/2023).

Serangkaian kegiatan yang juga dilaksanakan dengan dukungan penuh dari SKK Migas tersebut diawali dengan focus group discussion (FGD) di kantor SKK Migas, Jakarta. FGD diselenggarakan oleh Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas serta dihadiri dua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di Jawa Timur, yaitu Petronas Carigali Ketapang 2 Limited (PCK2L) dan KKKS PHE West Madura Offshore. Plt. Kadiv Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Rayendra Sidik, yang turut dijumpai pada kesempatan ini menyambut baik rencana BPMA dan mendukung BUMD untuk meningkatkan kompetensinya agar dapat berperan aktif di industri migas.

Selanjutnya rangkaian kegiatan berfokus di Provinsi Jawa Timur melalui silaturahmi ke kantor Perwakilan SKK Migas Jabanusa. Kunjungan silaturahmi tersebut disambut hangat oleh Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Nurwahidi, yang turut berbagi pengalaman serta pencapaian SKK Migas dalam membina dan meningkatkan peran serta perusahaan lokal, termasuk BUMD pada kegiatan operasi hulu migas di Jawa Timur.

Seusai kunjungan tersebut, BPMA, PEMA serta didampingi oleh Perwakilan SKK Migas Jabanusa bertolak ke kantor pusat dan fasilitas pengolahan gas bumi milik BUMD Pemprov Jatim, PT. Petrogas Jatim Utama (PJU) di Surabaya dan Gresik. Pada hari terakhir kegiatan, rombongan yang terdiri atas Deputi Keuangan dan Monetisasi BPMA, Tuanku Kamil Fajar, Kepala Divisi Monetisasi Minyak dan Gas Bumi BPMA, Muhammad Akbarul Syah Alam dan PEMA turut berkunjung ke lokasi fasilitas PT Gasuma Federal Indonesia (GFI) yang memonetisasi gas suar (flare gas) menjadi produk Kondensat, LPG dan CNG.

Dalam usahanya untuk mendapatkan alokasi gas bumi oleh Pemerintah, PJU didukung penuh oleh Gubernur dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam meyakinkan Pemerintah Pusat untuk memberikan kesempatan bagi BUMD mengelola alokasi gas bumi. Selaras dengan dukungan Gubernur dan Pemprov Jawa Timur, PJU dalam perjalannya turut mempersiapkan diri menjadi sebuah Badan Usaha Niaga Gas Bumi dengan menyediakan fasilitas penyaluran gas bumi dari fasilitas pemrosesan gas di hulu hingga ke plant gate konsumen pemanfaat akhir. Alokasi gas bumi yang diterima oleh PJU sejak Tahun 2015 ini telah menghantarkan PJU menjadi salah satu BUMD penyumbang PAD terbesar bagi Provinsi Jawa Timur.

Sementara GFI, yang menjadi tujuan akhir dari studi banding ini merupakan entitas bisnis swasta yang berfokus di sektor energi hilir. Plant GFI di Kabupaten Bojonegoro memanfaatkan gas suar (flare gas) dari lapangan minyak bumi Sukowati dan Mudi untuk menghasilkan produk tambahan berupa Kondensat, LPG dan CNG yang disalurkan kepada konsumen Industri di Provinsi Jawa Timur. Hasil studi banding di Plant GFI menunjukan adanya potensi pemanfaatan gas suar yang cukup menjanjikan untuk dapat diimplementasikan di Aceh pada lapangan minyak maupun gas bumi yang memiliki produksi flare gas yang cukup besar.

Kadiv Monetisasi Minyak dan Gas Bumi BPMA, Muhammad Akbarul Syah Alam pun menambahkan, “Studi banding bersama PEMA tersebut merupakan salah satu wujud dukungan penuh BPMA terhadap upaya peningkatan PAD Aceh dari sektor industri Minyak dan Gas Bumi. PEMA diharapkan dapat mengimplementasikan hasil pembelajaran untuk terlibat dalam pemanfaatan gas bumi kepada konsumen akhir di Aceh serta optimalisasi monetisasi produk tambahan berupa LPG dan Kondensat demi peningkatan PAD Aceh,” pungkas Akbar.