BPMA dan KKKS Wilayah Kerja Aceh Lakukan Peningkatan Produksi Kondensat siap Jual

BANDA ACEH – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yaitu PT. PEMA Global Energi (PGE) dan PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Field NSO melakukan kegiatan upaya peningkatan produksi minyak bumi atau kondensat siap jual melalui kegiatan pipeline pigging yang berlokasi di Terminal Blang Lancang, Muara Satu, Lhokseumawe. Kegiatan yang mulai dikerjakan pada Senin (18/4/2022) tersebut selesai dilaksanakan pada Selasa, (19/4/2022).

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pig resque pada pipa gas 42 inch yang terbentang sepanjang 36 KM dari Point “A” (Lhoksukon) hingga Point “B” (terminal Blang Lancang) guna mengurangi differential pressure (akumulasi tekanan pipa) akibat banyaknya cairan yang terkondensasi di pipa.

Pigging merupakan bagian integral dari konstruksi pipa. Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan bagian pendek pipa guna menghilangkan kotoran dan puing-puing konstruksi lainnya yang mungkin ada di dalam pipa. Pigging mengacu pada teknik pembersihan atau inspeksi pipa melalui pemulihan produk yang terperangkap di dalam pipa tanpa menghentikan operasi.

Kepala Divisi Operasi Produksi, Helmi mengatakan kegiatan ini merupakan upaya peningkatan produksi kondensat yang siap jual dalam mencapai target lifting Nasional pada semester I di tahun 2022. BPMA selaku regulator di Wilayah Kerja Aceh sangat mengapresiasi kinerja KKKS untuk meningkatkan produksi sesuai target yang telah ditentukan dan berharap sinergisitas terus dilakukan guna menjaga kestabilan operasi produksi guna menjamin kesediaan pasokan energi nasional.

Untuk saat ini, capaian produksi migas di Wilayah Kerja Aceh periode Januari hingga maret tahun 2022 telah melampaui target produksi. Berdasarkan data monitoring capaian, persentase capaian produksi migas di Wilayah Kerja Aceh untuk tahun 2022 adalah 115% dari target 19.271 BOEPD dengan realisasi sebesar 22.106 BOEPD. Kedepannya, BPMA akan terus melakukan upaya-upaya peningkatan produksi di Wilayah Kerja Aceh dengan menjaga kehandalan operasi melalui performa sumur.