Virtual Open House, Momen Keakraban dan Silaturahmi BPMA dengan Para Pekerja Migas
BANDA ACEH – Lebaran tahun ini terasa berbeda dalam banyak hal dikarenakan kondisi dunia yang sedang menghadapi pandemi.
Meskipun begitu, keinginan untuk tetap merekatkan hubungan silaturahmi tidak surut. Berkat dukungan teknologi yang makin mumpuni, kini silaturahmi lebaran antar lembaga lewat aplikasi virtual pun semakin familiar dilakukan.
Cara ini pula yang menjadi pilihan bagi Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) untuk menggelar “virtual open house” yang digelar oleh Kedeputian Operasi BPMA pada Senin (25/5/2020).
Virtual open house ini dihadiri oleh pegawai BPMA, perwakilan SKK Migas serta Pimpinan dan Karyawan dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ada di Aceh. Momen ini menjadi wadah saling sapa, saling berbagi kegembiraan dan suka cita, saling memaafkan serta mendoakan.
Kepala BPMA, Teuku Mohamad Faisal mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan KKKS yang telah banyak berkontribusi baik segi produksi, keselamatan, lingkungan dan lainnya.
Meskipun masih banyak ketidaksempurnaan, Faisal mengajak semua pihak untuk saling bekerjasama dan saling melengkapi. “Mari kedepannya kita terus berupaya meningkatkan produksi di Wilayah Kerja Aceh khususnya untuk memajukan investasi di Aceh,” ujar Faisal di sela-sela pertemuan virtual tersebut.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Faisal menyebutkan bahwa BPMA sangat terbuka untuk segala masukan dari pihak KKKS di Wilayah Kerja Aceh agar sinergisitas tetap terjaga dan menjadi lebih baik lagi.
Faisal pun turut berterima kasih kepada KKKS yang terus berkontribusi mendukung Pemerintah khususnya Pemerintah Aceh dalam membantu masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19. Selain itu, koordinasi antara BPMA dan SKK Migas pun akan tetap terus berjalan guna meningkatkan kelancaran produksi di Wilayah Kerja Aceh.
Terkait dengan menjaga produksi dari KKKS di Wilayah Kerja Aceh agar tetap normal, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Operasi BPMA, Edy Kurniawan menambahkan bahwa pihaknya akan terus menjalin komunikasi dan sinergi dengan KKKS.
Langkah strategis yang diambil juga terkait dengan Operational tangki kondensat di kilang Arun yang terus dipantau hingga kini.
Selain itu, koordinasi yang apik diharapkan dapat menghindari dari risiko-risiko yang tidak diinginkan. Hal ini terlebih dengan perubahan jadwal lifitng yang telah dikoordinasikan oleh tim SKK Migas dan adanya penambahan stock terminal.
“Besar harapan kami, kita tetap mampu menjalankan Operasi Migas di WK Aceh dengan tingkat keamanan yang tinggi dan good engineering practices sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku,” pungkas Edy.