MoU BPMA dan BPH Migas, Pembangunan Pipa Open Access dan Jargas di Wilayah Aceh Jadi Fokus Utama

JAKARTA – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan penandatanganan nota kesepahaman terkait kegiatan usaha di bidang hilir minyak dan gas bumi di Aceh, Selasa (17/2/2021).

Dalam penandatangan tersebut dihadiri oleh Kepala BPMA, Teuku Mohamad Faisal dan Sekretaris BPH Migas, Bambang Utoro. Turut hadir Wakil Kepala BPMA, Muhammad Najib, Kepala Divisi Hukum, Program dan Pelaporan, Marlias Geminiyawan serta unsur komite BPH Migas, Saryono Hadiwidjoyo.

Kepala BPMA, Teuku Mohamad Faisal menyebutkan adapun hal-hal strategis dalam nota kesepahaman ini meliputi dukungan pelaksanaan pembangunan pipa open access dari Lhokseumawe hingga Banda Aceh sepanjang ±350 KM (tiga ratus lima puluh kilometer) di wilayah Aceh, dan pembangunan jaringan gas di wilayah Aceh sepanjang pipa ArunBelawan, Wilayah kerja dan potensi minyak dan gas bumi di Aceh.

Selalanjutnya hal yang menjadi concern dari nota kesepahaman ini adalah pengembangan wilayah jaringan distribusi gas untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun serta kawasan industri berbasis gas di sekitar pipa ArunBelawan, optimalisasi pemanfaatan wilayah eks PT Arun NGL sebesar 1.200 Ha (seribu dua ratus hektar), sinergi pengelolaan minyak dan gas bumi di Aceh dari hulu hingga hilir hingga kerja sama kajian di bidang minyak dan gas bumi dengan Perguruan Tinggi di wilayah Aceh.

Kerjasama tersebut nantinya diharapkan bisa menunjang kegiatan usaha hulu migas sesuai dengan tugas, serta wewenang masing-masing lembaga. Nota Kesepahaman ini juga merupakan bagian untuk mewujudkan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan guna meningkatkan nilai tambah antara BPMA dan BPH Migas.

Untuk diketahui, penandatanganan nota kesepahaman antara BPMA dan BPH Migas merupakan realisasi dari kunjungan Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa bersama Anggota Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam dan Anwar Idris yang melakukan Pertemuan dengan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Teuku Mohamad Faisal, di Pendopo Gubernur Aceh, Juni 2020 lalu.