Siap Pacu Kinerja di Tahun 2020, Ini Dia Sejumlah Rencana Kerja Badan Pengelola Migas Aceh

BANDA ACEH – Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) siap tancap gas dengan sejumlah rencana kerja di tahun 2020 pasca pelaksanaan pembahasan Work, Plan and Budget (WP&B) tahun anggaran 2020. Adapun total persetujuan WP&B di tahun 2020 adalah sebesar USD 250,000,000 dengan alokasi untuk investasi eksplorasi sebesar 62 persen dan investasi eksploitasi sebesar 38 persen.

Dengan pelaksanaan secara penuh mulai Januari 2020, maka BPMA mengharapkan seluruh proyek hulu migas di tahun 2020 dapat diselesaikan tepat waktu, serta anggaran dapat diserap secara optimal untuk mendapatkan hasil operasi hulu migas yang terbaik.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi negara dengan tercapainya target produksi dan lifting serta memberikan dampak multiplier bagi perekonomian.  Adapun untuk program kerja di tahun 2020, BPMA akan mengupayakan Pemisahan Kewenangan Pengelolaan atas Lapangan-Lapangan Produksi yang berada di kewenangan Wilayah Aceh yang saat ini termasuk dalam Wilayah Kerja Pertamina EP untuk dikelola oleh BPMA.

Untuk Wilayah kerja South Block A, rencananya akan dilakukan pengeboran 3 Sumur eksplorasi di tahun ini dengan 2 sumur yang telah disetujui. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum batas akhir masa eksplorasi wilayah kerja tersebut pada 19 Januari 2021.

Kemudian untuk Wilayah Kerja A, saat ini sedang dilakukan persiapan rencana pemboran 4 (empat) sumur HPHT (development well) di Alur Siwah dan Alur Rambong guna memenuhi komitmen PJBG dengan Pertamina. Selain itu, juga akan dilakukan optimalisasi sumur existing melalui metode acidizing.

Sementara untuk Wilayah Kerja Pase, saat ini dalam persiapan seismik seluas 200 km2 untuk melihat potensi di WK Pase guna rencana eksplorasi di tahun 2021 atau 2022. Selain itu, pihak TPI juga berencana melakukan Well Service di sumur existing pada April mendatang.

Untuk Wilayah Kerja B, telah mendapatkan perpanjangan pengelolaan sementara WK tersebut selama 1 tahun oleh Menteri ESDM terhitung 17 Nov 2019 lalu. Dalam masa transisi selama 1 tahun ini, selanjutnya BPMA akan melakukan evaluasi dan rekomendasi akhir terhadap proposal dari kontraktor selanjutnya untuk pengelolaan selama 20 tahun.

Untuk Zaratex NV yang telah mendapat POD untuk Wilayah Kerja Lhokseumawe, saat ini sedang melakukan finalisasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah disetujui pada WP&B tahun 2020. Selanjutnya dilakukan persiapan rencana pemboran di lapangan Peusangan-B dan secara paralel melakukan FEED untuk pembangunan FSO di perairan Lhokseumawe.

Adapun untuk rencana kerja pada Wilayah Kerja Andaman III, saat ini Repsol sedang melakukan persiapan rencana pemboran Rencong-1X yang akan dilaksanakan pada Q3 2020.  Terkait relinquishment WK Andaman III, Repsol harus segera memberikan usulan penundaan area relinquishment yang pertama sebesar 30% dengan tambahan penyisihan 15%. Pelaksanaan relinquishment tersebut segera dilakukan pada Juli 2021.

Dan terakhir, BPMA bersama dengan Tim Lelang Migas Aceh sedang melakukan monitoring kegiatan JSA ( Joint Study Assessment) di Blok Arakundo (Konsorsium Repsol-Pertamina), Blok Meulaboh (Conrad Petroleum) dan Blok Singkil (Frontier Ltd). Diharapkan dalam waktu dekat ini, BPMA segera mendapatkan hasil study mereka.

Dengan rencana kerja tersebut, BPMA berkomitmen untuk turut mewujudkan visi bersama nasional yakni produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) pada tahun 2030.