Optimisme Teuku Mohammad Faisal Jawab Tantangan Industri Migas di Aceh

BANDA ACEH – Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Teuku Mohammad Faisal optimis bahwa kinerja BPMA untuk menjawab tantangan industri migas di Aceh bisa menjadi lebih baik lagi dengan dukungan penuh baik dari Pemerintah maupun Pemerintah Aceh.

Terkait produksi migas di wilayah kerja Aceh diusahakan tetap berproduksi sesuai dengan cadangan yang saat ini dieksploitasi oleh KKKS produksi dengan memberikan prioritas utama kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk melanjutkan pengembangan sumur-sumur produksi tambahan di tahun 2020.

Lewat solusi yang ditawarkan oleh DPD RI dalam Kunjungan Kerja ke Kantor BPMA, Kamis (2/1/2020), Faisal akan segera mengambil tindakan guna menyelesaikan persoalan yang ada.

“Untuk itu BPMA diharapkan bisa menjembatani kepentingan Pemerintah Pusat & Pemerintah Aceh dalam meningkatkan target penerimaan negara dari sektor migas,” jelasnya.

Sinergisitas kepentingan industri migas dengan kepentingan pemerintah dan masyarakat Aceh menjadi hal penting untuk mewujudkan iklim investasi yang sehat dan pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh yang professional dan unggul dalam sektor Migas melalui kerjasama kontraktor migas dan Institusi Pendidikan di Aceh merupakan hal yang harus dilakukan.

“BPMA sangat optimis dengan pengelolaan bersama migas di Aceh. Kehadiran BPMA untuk mempermudah investasi migas di Aceh sehingga dapat meningkatkan target produksi migas dari area Aceh,” tegas Faisal.