Plt Gubernur Aceh Apresiasi Kinerja BPMA Kawal POD Peusangan B

BANDA ACEH – Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengapresiasi kinerja Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dalam mengawal rencana pengembangan lapangan pertama (POD I) Peusangan B wilayah kerja Lhokseumawe yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama Zaratex N.V.

Nova berharap agar BPMA bisa segera membantu Zaratex N.V melaksanakan tahapan berikitnya setelah persetujuan POD I yaitu AMDAL dan diharapkan dapat memproduksi gas (on stream) sebelum tahun 2023.

“Pemerintah Aceh memberikan apresiasi untuk BPMA yang telah mengawal POD Peusangan B. Ini adalah salah satu bentuk dukungan Pemerintah terkait investasi di Aceh,” ujar Nova dalam Konsultasi Daerah (Konsulda) terkait rencana pengembangan lapangan pertama (POD I) Peusangan wilayah kerja Lhokseumawe yang digelar di Kantor Penghubung Pemda Aceh, Jakarta, (8/7/2019).

Ke depannya, pengembangan lapangan Peusangan B diharapkan bisa bersinergi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe supaya multiplier effect yang ditimbulkan dapat dirasakan dampaknya. Mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga kesempatan bagi kontraktor swasta untuk berinvestasi di Aceh.

“Lebih cepat lebih baik karena bukan hanya menimbulkan multiplier effect, tetapi psychological effect dan sociopolitical effect. Bahwa Aceh sudah “moving forward” ke arah lebih baik,” tuturnya.

Ditambahkan, lingkup rencana pengembangan lapangan peusangan B melibatkan 4 desa di 3 kecamatan dalam kabupaten Aceh Utara dan kotamadya Lhokseumawe.

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan Zaratex N.V, Nina Marliana mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Pemerintah Aceh hingga kini. “Setelah Menteri setuju, Zaratex akan segera melakukan pengerjaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),” ujarnya.

“Ini adalah POD pertama yang dilaksanakan setelah BPMA terbentuk. Proses POD ini dilakukan cukup cepat dibanding beberapa POD offshore lainnya di Indonesia,” jelas Azhari Idris, Plt Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).

Menurut Azhari, fasilitas produksi gas Zaratex ini akan berada sekitar 6 km di lepas pantai Lhokseumawe. Direncanakan pelaksanaan AMDAL nya akan dilakukan oleh Universitas Syiah Kuala.

Turut hadir pula dalam Konsulda tersebut perwakilan dari Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Zaratex N.V, perwakilan PT PEMA, ESDM Provinsi Aceh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), serta sejumlah lembaga lainnya.