Iklim Investasi Bagus, Tiga Perusahaan Asing Serius Cari Migas di Laut Dalam Aceh
BIREUEN – Universitas Almuslim mengadakan kegiatan kuliah umum Pengenalan Industri Hulu Migas, Rabu (10/7/2019) dengan menghadirkan pembicara dari Satuan Kerja Khusus Migas (SKK Migas), Yanin Kholison dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Achyar Rasyidi.
Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Yanin Kholison menyampaikan bahwa ada tiga perusahaan internasional (Repsol, Premier Oil, dan Mubadala Petroleum) yang akan berinvestasi di bidang hulu migas di lepas pantai Bireun, Pidie Jaya, dan Pidie, tepatnya di wilayah kerja Andaman I, II, dan III pada perairan Selat Malaka.
“Repsol telah selesai melakukan seismic 3D di Andaman III dan rencanya di tahun 2020 akan segera melakukan pengeboran. Sementara Premier Oil dan Mubadala masih dalam tahap joint study di Wilayah Kerja Andaman I dan Andaman II,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Humas BPMA, Achyar Rasyidi menyampaikan bahwa kegiatan hulu migas akan berkontribusi pada penciptaan multiefek ekonomi bagi masyarakat Bireuen. Hal ini didukung dengan kehadiran tiga perusahaan internasional yaitu Mubadala Petroleum, Repsol, dan Premier Oil sehingga akan menciptakan peluang lapangan kerja baru.
“Iklim investasi di Aceh sangat baik sekarang. BPMA akan memastikan bahwa operasi perusahaan migas akan membawa kemajuan bagi Aceh. Kita harapkan pengeboran Repsol bisa berkontribusi bagi ekonomi lokal,” kata Achyar.
Sementara itu, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan kabupaten Bireun, Ir. Ibrahim Ahmad M.Si, yang mewakili Bupati Bireun dalam sambutannya menyatakan bahwa masyarakat Bireuen sangat terbuka dengan kehadiran para investor yang masuk ke kabupaten Bireuen.
Ibrahim juga berpesan jika perusahaan menemukan cadangan minyak dan gas agar perusahaan memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam kegiatan hulu migas.
“Mahasiswa Almuslim agar mempersiapkan diri belajar sungguh-sungguh agar bisa diterima bekerja di perusahaan migas,” kata Ibrahim.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Almuslim, Dr. Amiruddin Idris, SE, M.Si berharap agar kegiatan kerjasama dengan universitas seperti ini bisa dilakukan secara kontinyu agar pihak kampus mendapatkan wawasan tentang kegiatan hulu migas di Aceh.
Amiruddin memberikan apreasiasi untuk BPMA dan SKK Migas yang telah mempercayakan Universitas Almuslim mengadakan kegiatan sosialisasi kegiatan hulu migas di Aceh.
Pembicara lain yang turut hadir diantaranya Awalus Sadeq (Premier Oil), Fauzan Arif (Repsol), Adelina Novianti (Repsol) dan dimoderatori oleh Teuku Cut mahmud Aziz, S.Fil, M.A. salah seorang Dosen Senior Almuslim.
Nurdin Abdurrahman, mantan juru runding MOU Helsinki dan Mantan Bupati Bireuen juga turut hadir. Nurdin saat ini menjabat Kepala urusan Hubungan Internasional Universitas Almuslim.
Acara ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan akademisi Universitas Almuslim Bireun dari berbagai lintas program studi.