Industri Perminyakan

Perusahaan yang ingin merencanakan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di suatu wilayah kerja pertama-tama harus memperoleh akses informasi dan data pendukung mengenai wilayah-wilayah yang memiliki potensi migas yang baik, tentunya setelah melewati beberapa evaluasi terkait aspek keteknikan, politik, ekonomi, sosial dan aspek lingkungan.

Dari aspek keteknikan, beberapa hal yang perlu dikaji antara lain adalah seberapa besar potensi kandungan migas dan perkiraan besar produksi. Dalam hal ini perlu melakukan kajian menggunakan data-data yang tersedia dan mempertimbangkan berbagai tantangan yang akan dihadapi selama proses pengembangan nanti, sebagai contoh tantangan pemboran laut dalam.

Dari aspek politik dan ekonomi juga perlu dikaji terutama hal-hal yang berkaitan dengan stabilitas politik dan pemerintahan, potensi nasionalisasi dalam industri migas, ada tidaknya embargo, stabilitas ekonomi dan perpajakan, aturan mengenai repatriasi profit bagi perusahaan multinasional, aturan tentang perlindungan aset perusahaan, biaya operasi, inflasi dan prediksi nilai tukar mata uang. Secara umum siklus bisnis dari industri hulu migas dapat ditunjukkan seperti Gambar 1 berikut.

Gambar 1 Siklus Bisnis Industri Hulu Migas

 

Tahap Eksplorasi

Selama lebih dari seabad terakhir para ahli geologi terus berusaha mencari wilayah-wilayah berpotensi migas. Selama periode tersebut lapangan-lapangan besar telah banyak ditemukan di berbagai belahan dunia, dan sekarang ini kecenderungan penemuan lapangan menjadi lebih komplek namun dengan potensi lebih kecil.

Perkembangan teknologi dalam bidang eksplorasi migas yang cukup pesat memungkinkan ahli geologi untuk menambah pemahaman dan meningkatkan efisiensi dalam melakukan kegiatan eksplorasi. Jadi meskipun target wilayah eksplorasi menjadi lebih terbatas, namun proses eksplorasi dan sumur deliniasi bisa ditempatkan lebih akurat dengan tingkat kesuksesan yang lebih tinggi.

Meskipun secara kajian geologi suatu wilayah menunjukkan prospek yang sangat menjanjikan, kondisi politik dan kebijakan moneter masih harus menjadi pertimbangan utama dalam rangka mensukseskan kegiatan eksplorasi. Selanjutnya beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk melakukan perjanjian kontrak kerjasama antara lain, lokasi pasar potensial, ketersediaan infrastruktur dan ketersediaan tenaga kerja local yang handal.

Adalah hal yang biasa bagi perusahaan migas untuk melakukan kajian eksplorasi selama beberapa tahun pada wilayah yang dianggap memiliki prospek bagus sebelum melakukan spud yang menandakan kegiatan pemboran sumur eksporasi dimulai. Selama periode ini kajian geologi terus dilakukan secara intensif guna mendapatkan perkiraan sumber daya cadangan minyak dan gas yang lebih akurat.

Gambar 2 Tahapan Program Eksplorasi

Tahap Appraisal

Beberapa program lanjutan yang dapat dipertimbangkan setelah penemuan sumber daya migas dari kegiatan pemboran sumur eksplorasi antara lain:

  1. Pilihan untuk melanjutkan langsung ke tahap pengembangan lapangan. Namun karena data yang tersedia masih cukup terbatas, perencanaan dibuat relatif untuk periode waktu yang singkat. Hal ini dilakukan karena pertimbangan resiko dimana dengan data yang sangat minimal kemungkinan perkiraan potensi hidrokarbon akan meleset, dan ini berdampak pada desain kapasitas fasilitas yang kurang tepat sehingga profit dari proyek tersebut juga akan jauh dari perkiraan.
  2. Pilihan untuk melanjutkan tahap eksplorasi, dalam hal ini adalah program appraisal, dengan tujuan untuk memperkecil ketidakpastian data dan memperkecil resiko. Kegiatan ini tentunya akan menunda tahap pengembangan untuk beberapa waktu tertentu, namun secara keseluruhan nantinya berpeluang mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
  3. Pilihan untuk berhenti melanjutkan proyek tersebut ke tahap pengembangan dengan berbagai pertimbangan, namun data yang sudah diperoleh sebelumnya dari tahap eksplorasi dapat “diperjualbelikan” kepada perusahaan lain untuk kemudian dilanjutkan ke tahap pengembangan dan produksi.